Senin, 10 Oktober 2011

Macam-macam Kegunaan Asuransi Jiwa


Industri asuransi jiwa di Indonesia sedang tumbuh dengan suburnya. Setiap tahun perusahaan asuransi bisa mendapat pertumbuhan sampai 20%. Jenis pemasaran yang digunakan pun bermacam-macam, mulai dari cara biasa dengan membuka kantor, melalui agensi, bank, multifinance, sampai di pusat perbelanjaan seperti hypermarket. Walaupun begitu, ternyata belum begitu banyak masyarakat Indonesia yang mempunyai asuransi jiwa. Dari sekian banyak masyarakat kita, hanya sekitar 30% yang memiliki asuransi jiwa (di luar Jamsostek).
Budaya kita memang masih memandang negatif asuransi jiwa. Salah satu alasan utamanya adalah karena asuransi jiwa pasti berhubungan dengan kematian dan kesedihan. Bila sudah menyangkut bagian itu, kita memang suka sungkan untuk membahasnya secara terbuka. Tapi tahukah Anda bahwa kegunaan asuransi jiwa tidak melulu berkaitan dengan kematian dan kesedihan? Apa saja kegunaan dari asuransi jiwa? Mari kita bahas 3 kegunaan asuransi jiwa yang bisa digunakan saat ini di Indonesia.
Pertama, asuransi jiwa bisa digunakan sebagai persiapan warisan.
Kegunaan satu ini tentu kita semua sudah mengetahuinya. Tapi ada satu keunikan asuransi jiwa yang saat ini tidak bisa ditiru oleh produk keuangan lain kalau berbicara mengenai warisan. Keunikan ini adalah bahwa di asuransi jiwa kita bisa memilih dengan bebas siapa penerima uang manfaat. Loh, apa bedanya dengan surat wasiat? Bukankah dengan surat wasiat kita juga bisa menulis ahli waris kita secara bebas? Memang, tapi warisan dalam konteks surat wasiat masih bisa digugat secara hukum. Apa maksudnya? Artinya kalau ada salah satu dari ahli waris ada yang keberatan dengan isi surat wasiat maka pembagian porsi warisan bisa tidak sesuai dengan isi wasiat (kalau si penggugat menang di pengadilan). Nah dengan menggunakan asuransi jiwa, kita bisa menghindari "perang perebutan warisan" karena uang pertanggungan akan langsung diberikan oleh perusahaan asuransi kepada ahli waris yang ditunjuk dan uang pertanggungan ini tidak akan dimasukan kedalam perhitungan harta warisan. Tapi bukan berarti kita bisa seenaknya menujuk ahli waris. Perusahaan asuransi mempunyai aturan bahwa antara tertanggung dan ahli waris harus terdapat adanya insurable interest (saling berkepentingan), misalnya antara suami dan istri, orang tua dan anak, debitur dan kreditur. Hal ini untuk menghindari adanya potensi pelanggaran hukum seperti majikan yang memberikan asuransi jiwa ke bawahannya dan kemudian sengaja melukai bawahannya tersebut supaya mendapat uang pertanggungan, atau seorang bapak yang sengaja membeli asuransi jiwa dengan sebagian besar hartanya dan kemudian menjadikan anak zinahnya sebagai ahli waris.
Kegunaan kedua adalah asuransi jiwa bisa digunakan sebagai cadangan tabungan. Hal ini berlaku tidak hanya di unit link tapi juga berlaku di asuransi tradisional. Memang tidak semua jenis asuransi jiwa bisa digunakan sebagai tabungan, semua tergantung dari isi polis tapi biasanya jenis asuransi jiwa yang bersifat whole life (seumur hidup) bisa digunakan sebagai tabungan. Tabungan di sini bukan hanya berarti bahwa perusahaan asuransi akan memberikan uang secara periodik atau dalam bentuk unit penyertaan. Tabungan di sini juga bisa berarti pinjaman atau agunan. Betul sekali, ada beberapa polis asuransi jiwa yang bisa kita "pinjam" uang pertanggungannya dan beberapa lagi bisa digunakan sebagai jaminan pinjaman. Semua itu tergantung dari isi polis dan kadangkala tidak secara otomatis tercantum di polis. Jadi kalau Anda mau "fitur" ini diaktifkan sebaiknya Anda meminta secara langsung ke perusahaan asuransi Anda.
Kegunaan ketiga adalah sebagai optimasi pajak. Asuransi jiwa termasuk salah satu jenis investasi yang bisa mengurangi beban pajak progresif. Investasi lain yang bisa digunakan untuk tujuan ini antara lain deposito, saham, DPLK, dan ORI. Jadi kalau Anda ingin mengurangi beban pajak Anda menjadi satu tingkat dibawah level pajak progresif, asuransi bisa menjadi alternatif.
Wow, ternyata asuransi jiwa bukan cuman buat ahli waris aja ya. Ternyata banyak yang bisa saya lakukan dengan asuransi jiwa. Nah, setelah Anda mengetahui kegunaan asuransi jiwa mungkin ada baiknya Anda mempertimbangkan manfaat-manfaat tersebut dan mencocokkannya dengan kebutuhan Anda. Tapi sebelum Anda membeli asuransi jiwa pastikan bahwa isi polisnya benar-benar sesuai dengan kebutuhan Anda karena beberapa jenis asuransi jiwa hanya optimal kalau digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya asuransi jiwa berjangka lebih cocok digunakan sebagai agunan daripada unit link, dan sebaliknya unit link lebih cocok digunakan sebagai optimasi pajak dibandingkan dengan asuransi jiwa berjangka.
Selamat berasuransi. []

[Ditulis oleh Yustinus Eko Soelistio, Staf Perencana Keuangan pada Safir Senduk & Rekan. Tulisan ini diambil dari http://www.facebook.com/note.php?note_id=204011876325700]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar